NAPOLEON BONAPARTE :
“Musa telah menerangkan adanya Tuhan kepada bangsanya, Yesus kepada dunia Romawi, Muhammad kepada seluruh dunia ini.... Bangsa Arab penyembah berhala ketika enam abad setelah Jesus, Muhammad memperkenalkan penyembahan kepada Tuhan dari nabi Ibrahim, nabi Ismail, Nabi Musa dan nabi Isa. Sekte Airus dan sekte-sekte lainnya telah mengganggu kesentosaan Timur dengan jalan membangkit-bangkitkan pertanyaan tentang sifat Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Rohulkudus; Muhammad mengatakan bahwa tidak ada tuhan selain Allah, yang tidak berayah, beranak dan bahwa Tritunggal itu kemasukan ide-ide Kafir.... Muhammad seorang pangeran. Ia mempersatukan semua patriotnya. Dalam beberapa tahun kaum muslimin menguasai setengah bulatan bumi. Mereka menyelamatkan lebih banyak jiwa, meruntuhkan lebih banyak berhala dan rumah-rumah berhala dalam waktu lima belas tahun, dibanding dengan yang dilakukan pengikut Musa dan Isa dalm masa lim belas abad. Muhammad adalah seorang besar. Sebenarnya mungkin ia telah menjadi dewa sekiranya revolusi yang dibangunkannya tidak dipersiapkan oleh keadaan. Ketika ia muncul, bangsa Arab telah bertahun-tahun terlibat dalam perang-perang saudara. (Bonaparte et l’Islam | Oleh Cherfils, Paris)
MAHATMA GANDHI :
“Saya ingin tahu sebaik-baiknya tentang hidup seorang yang hingga kini memegang teguh hati jutaan manusia... Saya lebih yakin dari sebelumnya, bahwa bukanlah pedang yang membawa Islam kepada kejayaannya. Kesederhanaan agama Islam yang tegas, penguasaan diri yang kuat dari Nabi itu, pandangan yang teliti sekali tentang jaminan pahala, penabdiannya yang sungguh-sungguh kepada sahabat-sahabat dan pengikut-pengikutnya, keperwiraannya yang tidak mengenal takut, keyakinannya yanga mutlak terhadap Tuhan dan tugasnya. Inilah, dan bukan pedang, yang menaklukan segala-galanya dihadapan kaum Muslimin dan mengatasi segal rintangan...” Cukuplah bagi saya untuk mengetahui bahwa ia salah satu dari jutaan manusia yang berusaha berjalan dengan takwa kepada Tuhan, yang mati sebagai seorang miskin dengan tidak menghendaki mausoleum yang megah bagi kuburannya, yang hingga ke akhir hayatnya tidak lupa kepada setiap orang yang pernah berbuat baik kepadanya. |
Selasa, 09 Agustus 2011
Muhammad SAW dimata Napoleon dan Gandhi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar